Salah satu prestasi sang ibu telah
disamai Dellie Threesyadinda. Anak pertama Lilies Handayani, Srikandi
Indonesia yang meraih medali perak cabang olahraga panahan, bersama Kusumawardani
dan Nurfitriyana, itu berhasil meraih emas pertamanya di ajang SEA Games pada
SEA Games 2013 di Myanmar.
Sebuah pencapaian luar biasa bagi
pemanah berusia 23 tahun itu.
Betapa tidak, sebelum berangkat ke
Myanmar kala itu, anak pertama pasangan Denny Trisyanto dan Lilies Handayani
itu sempat mengalami kecelakaan. Taxi yang ditumpanginya dari Hotel Athlet
Century, Jakarta, menuju Bandara Soekarno Hatta menabrak sebuah truk.
Tragedi yang terjadi dua hari
sebelum keberangkatannya ke Myanmar, tepatnya 5 Desember 2013, itu
mengakibatkan luka di bagian kepala dan wajahnya, serta memar di tangan dan
jari kirinya.
“Saya tidak tahu kejadiannya, karena
ketika kecelakaan terjadi saya tidur. Ketika sadar, kaca taxi-nya pecah, wajah
dan baju saya sudah berlumuran darah,” kisahnya.
Dinda, sapaan akrab Dellie
Threesyandinda sendiri bertolak ke Myanmar dengan enam jahitan di kepala yang
belum mengering, begitu pula luka di wajahnya. Tak pelak, Dinda pun masih
merasa kesakitan dan tidak nyaman ketika tiba di Myanmar. “
Masih terasa cenut-cenut dan perih.
Tapi saya tahan sebisa mungkin. Untung ketika tanding tidak begitu terasa,”
katanya.
Hebatnya lagi, meski tangan dan
jarinya masih memar, dengan menahan rasa sakit karena harus menarik batang
busur, Dinda tetap mencatatkan poin bagus selama lomba di nomor tim compound
putri. “Saya alihkan dengan berkonsentrasi penuh pada sasaran,” jelasnya.
Atlet panahan andalan Jatim ini
meyakini, musibah yang menimpanya itu sebagai pertanda baik.
“Setelah kecelakaan itu, saya tiba-tiba
ada rasa percaya di hati, bahwa Allah SWT punya rencana lain setelah musibah
ini. Ternyata benar, saya dan ketiga rekan saya tampil sangat baik pada
perlombaan itu, dan berhasil meraih medali emas,” sebut peraih dua emas di PON
XVIII/2012 Riau itu.
Dinda sendiri tak menyangka, karena
ketiga rekannya, Sri Ranti (Jawa Barat), Della Adisty Handayani (adik
kandung Dinda) dan Rona Siska (DKI), dalam tim compound putri Indonesia ini tak
memiliki pengalaman tampil di ajang sebesar multieven dua tahunan itu.
“Ini benar-benar keajaiban. Meski
persiapan kami memang maksimal, saya rasa tidak mudah meraih dengan skuad tim
yang benar-benar baru,” ujar peraih 1 emas di nomor compound putri perseorangan
di Asian Archery Grand Prix (Thailand) ini.
Dinda memang berperan besar dalam
sukses tim compound putri Indonesia di ajang SEA Games kali ini. Sebab, sebagai
pemain paling senior dan memiliki pengalaman tampil di ajang tersebut, Dinda
berperan sebagai motivator bagi rekan setimnya.
“Saya terus memompa semangat teman-teman.
Saya juga terus meningatkan agar tak cepat puas meski sudah unggul dalam
pengumpulan poin. Saya minta mereka untuk terus menjauh dari kejaran lawan di
saat mereka tampak mengendur,” urai Dinda.
Hasilnya memang luar biasa. Di
final, sejak awal lomba tim compound putri Indonesia selalu unggul atas para
pemanah Myanmar. Mereka pun menang telak dengan selisih poin yang terpaut jauh.
“Kami membuat gap yang sangat bagus, sehingga lawan sulit mengejarnya hingga
akhir lomba,” katanya.
Ia berharap, pencapaian ini mampu ia
ulangi, atau bahkan melebihinya. “Minimal, saya bisa mendekati prestasi mama
selama menjadi atlet. Impian saya sekarang, ingin meraih medali emas di
kejuaraan-kejuaraan sebesar SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade,” harap
perempuan cantik yang di SEA Games kali ini juga meraih medali perak di nomor
compound individual putri.
Prestasi sang mama memang tergolong
istimewa. Seabrek gelar pernah ditorehkan sang Ibu, Lilies Handayani ketika
masih menjadi atlet Jatim dan Indonesia. Salah satu ukiran prestasi yang
terus dikenang sampai saat ini adalah peraih medali pertama Indonesia di ajang
Olimpiade Seoul 1988.
Lilies yang turun di cabang panahan
beregu putri bersama Nurfitriyana Saiman dan Kusuma Wardhani menyumbangkan
medali perak untuk Indonesia.(wan)
Data diri:
Nama: Dellie Threesyadinda
Lahir: Surabaya, 12 Mei 1990
Postur: 163 cm/59 kg
Anak ke: 1 dari 3 bersaudara
Orang Tua: Denny Trisyanto
(bapak)/Lilies Handayani (ibu)
Prestasi:
2007 (SEA Games Thailand) 2 Perak
2009 (SEA Games Laos) 2 Perunggu
2011 (SEA Games Indonesia) 1
Perunggu
2013 (SEA Games Myanmar) 1 emas
(beregu), 1 perak (individu)
0 komentar:
Posting Komentar