Perlu diketahui bahwa otot-otot lengan yang bekerja dalam olahraga
panahan terdiri dari tiga bagian yaitu otot lengan bagian atas, otot
lengan bagian bawah dan otot–otot tangan. Sedangkan otot-otot yang
bekerja dominan adalah otot lengan seperti otot tricep brachii,deltoids
dan otot bicep brachii. Otot-otot yang disebutkan, diperkuat oleh
Hardianto Wibowo di dalam bukunya seperti dijelaskan sebagai berikut :
A. Otot lengan bagian atas
1. otot-otot ventralis disebut otot bagian atas (fleksi)
2. otot-otot dorsalis atau kedang (ekstensi)
b. m. deltoids
c. m. bicep brachii
d. m. tricep brachii
B. Otot lengan bagian bawah
a. Otot-otot ventralis
b. Otot-otot radialis
c. Otot-otot Dorsalis
C. Otot tangan
1. Otot-otot tenar/ ibu jari/ bagian Lateral
a. M. abduktor pollisis bervis
b. M. opponeus pollisis
c. M. flexor pollisis
d. M. abduktor pillisis
2. Otot-otot hipotenar/ kelingking/ bagian medial
a. m. palmoris brevis
b. m. abductor digiti quinti
c. m. flexor digiti quinti
d. m. opponeus digiti quinti
3. Otot-otot bagaian dalam lengan/ bagian tengah
a. m. lumbrikales
b. m. interossesi dorsalis
c. m. interossesi volaris
Secara sederhana dapat dijabarkan otot-otot tersebut di atas melalui gambar di bawah ini :
Sumber: Achmad Damiri, Anatomi Manusia. (Bandung: FPOK IKIP Bandung,1994.
Sumber: Achmad Damiri, Anatomi Manusia. (Bandung: FPOK IKIP Bandung,1994.
ANALISIS BIOMEKANIK TEKNIK RELEASE DALAM PANAHAN
1. Poros Gerak Dalam Panahan
Teknik memanah yang benar terkait erat dengan segi anatomi dan mekanika
gerak. Dengan mekanika gerak, akan memungkinkan terciptanya keajegan
(consistency) yang baik.
Mekanika gerak yang terkait dalam olahraga panahan adalah dua poros
(axis) gerak. Dua poros gerak tersebut adalah: poros I dan poros II.
Poros I (satu) adalah sikap bahu dan sikap lengan penahan busur (bow
hand) satu garis lurus. Sedangkan poros II (dua) adalah sikap bahu dan
sikap lengan penahan busur (draw hand) satu garis lurus.
2. Hukum Newton
Hukum Newton I sebagaimana dirumuskan oleh Sir Isaac Newton (1642-1772)
adalah: “Sebuah benda terus dalam keadaan diam atau terus bergerak
dengan kelajuan tetap, kecuali jika ada gaya luar yang memaksa benda
tersebut mengubah keadaan.” Hukum I Newton juga menggambarkan sifat
benda yang selalu mempertahankan keadaan diam atau keadaan bergeraknya
yang dinamakan inersia atau kelembaman. Oleh karena itu, Hukum I Newton
dikenal juga dengan sebutan Hukum Kelembaman. Hukum ini mulai diterapkan
dari mulai menarik busur, terutama dari sikap set up. Pemanah tidak
bisa hanya menggunakan otot bagian belakang saja dalam menarik, tetapi
harus menggunakan lengan atas dan tangan penarik dengan baik.
Bagaimanapun juga, jika pemanah secara kontinu menarik, berarti melepas
posisi holding, dimana kita butuh transfer ketegangan yang memungkinkan
dari lengan atas dan tangan penarik ke otot bagian belakang. Oleh karena
itu, jika holding tidak tercapai, tidak ada transfer ketegangan yang
bisa terjadi. Selama fase transfer, otot punggung secara kontinu
menggerakkan scapula kearah tulang belakang, ketika ketegangan dari
lengan atas dan tangan penarik telah ditransfer. Hukum inertia hanya
diterapkan dari posisi holding. Scapulae bergerak mendekat tulang
belakang yang menyebabkan dada membuka dan tidak berlebihan, ini penting
supaya anak panah terjadi klik.
Hukum Newton II berbunyi: “Benda akan mengalami percepatan jika ada gaya
yang bekerja pada benda tersebut dimana gaya ini sebanding dengan suatu
konstanta (massa) dan percepatan benda”. Maksudnya, makin besar
percepatan makin besar pula kekuatannya, makin kecil percepatan makin
kecil pula kekuatannya. Hukum ini akan menerapkan momentum dari memulai
gerakan menarik. Dengan demikian lebih baik menarik yang cepat dan dalam
garis lurus kira-kira 2-3 inchi di bawah dagu.
Hukum Newton III berbunyi: “Dua benda yang berinteraksi akan timbul
gaya pada masing-masing benda yang arahnya berlawanan arah dan besarnya
sama”. Dalam hukum ini dijelaskan mengenai aksi dan reaksi. Dimana pada
saat proses release, aksi yang diberikan ialah pada saat otot-otot
scapula bekerja menarik tali kebelakang yang menghasilkan suatu reaksi
yang disebut proses klicking, sehingga membuat anak panah terlepas dari
busur.
3. Prinsip Gaya Horizontal dan Vertikal
Dalam proses release, juga menuntut adanya keseimbangan statis yang
harus dipertahankan selama menembak. Keseimbangan yang baik dan sesuai
dengan biomekanik, dapat membuat pemanah melakukan teknik yang baik dan
membuat sedikit upaya dari otot yang terlibat dalam gerakan tersebut.
Posisi tubuh yang tepat akan menghasilkan sedikit keteganang pada tubuh,
sehingga sikap holding dan aiming dapat dicapai dalam proses release.
Pendistribusian berat badan merupakan komponen yang sangat penting pada
pendistribusian gaya vertikal dan horizontal.
Hubungan langsung dan secara proporsional antara gaya vertikal dan
horizontal dalam panahan tidak dapat ditunjukkan dengan menggunakan
gaya yang tepat. Bagaimanapun juga, dengan postur yang benar dan
seimbang, kita bisa lebih kuat mengembangkan gaya yang lebih bermanfaat,
sehingga bisa mencapai stabilitas yang lebih baik.
4. Force
Force/gaya yang di gunakan dalam proses release adalah gaya internal
(tekan) / internal forces terutama saat scapulae dan sikut pada lengan
kanan menarik kebelakang.
Vector/arah gaya terjadi pada saat gerakan sikut lengan kanan melakukan
gerakan kebelakang baik pada saat menarik tali busur sampai melepaskan
anak panah.
External Forces/tenaga dari luar, Dari awalan sampai proses release, Di
luar tubuh, Hambatan udara dan gravitasi juga berpengaruh pada saat
melakukan gerakan.
A. Kesimpulan
Dilihat dari karakteristiknya olahraga panahan adalah melepaskan panah
melalui lintasan tertentu menuju sasaran pada jarak tertentu. Dalam
olahraga panahan atau olahraga lainnya, atlet sangat dituntut untuk
menampilkan penampilan terbaiknya. Nampaknya ini bukanlah sesuatu yang
mudah bagi atlet yang tidak terlatih, bahkan atlet terlatih pun
seringkali mengalami kesulitan. Untuk mengatasi hal ini, bisa dibantu
dengan memahami biomekanik.
Analisis biomekanik sangat penting untuk terciptanya gerakan yang
efisien, terutama dalam melakukan teknik memanah. Dari berbagai urutan
teknik dasar dalam olahraga panahan, teknik release adalah faktor utama
dalam penunjang ketepatan anak panah menuju sasaran. Adapun analisa yang
bisa didapat secara biomekanik antara lain: poros/axis I dan II, Hukum
Newton I, II, dan III, serta forces, mulai dari vertical dan horizontal
force, internal dan external force, serta vector atau arah gaya yang
bekerja.
SARAN
Setelah mempelajari lebih mendalam makalah tentang analisa biomekanik
teknik release dalam olahraga panahan ini diharapkan seluruh insan
olahraga mulai dari kalangan akademisi, atlet, pelatih, dan pengurus
cabang olahraga mau lebih giat lagi belajar mengenai ilmu biomekanika
agar perkembangan ilmu keolahragaan di Indonesia bisa sejalan dengan
perkembangan IPTEK sehingga nantinya diharapkan prestasi olahraga
Indonesia bisa meningkat.
1 komentar:
Untuk bejar ini, referensi dmna ya Coach?
Posting Komentar