2. Memasang Ekor Panah (nocking)
Memasang ekor anak panah (nocking),
menurut Damiri, “Gerakan menempatkan atau memasukkan ekor panah ke tempat anak
panah (nocking point) pada tali dan menempatkan gandar (shaft) pada sandaran
anak panah (arrow rest). Kemudian diikuti dengan menempatkan jari-jari penarik
pada tali dan siap menarik tali.” Memasang ekor panah dalam olahraga panahan
bisa menjadi fatal apabila salah penempatan baik terlalu atas ataupun terlalu
bawah, maka perlu untuk memperhatikan kembali apakah anak panah yang dipasang
sudah lurus tersandar di busur ataukah belum.
3. Mengangkat Lengan Busur (extend)
3. Mengangkat Lengan Busur (extend)
Mengangkat lengan busur (extend),
menurut Damiri, “Gerakan mengangkat lengan penahan busur (bow arm) setinggi
bahu dan tangan penarik tali siap untuk menarik tali.” Hal-hal yang harus
diperhatikan, yaitu lengan penahan busur rileks, tali ditarik oleh tiga jari
yaitu jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Tali ditempatkan atau lebih
tepatnya diletakkan pada ruas-ruas jari pertama, dan tekanan busur terhadap
telapak tangan penahan busur ditengah-tengah titik V, yang dibentuk oleh ibu
jari dan jari telunjuk (lengan penahan busur), penulis memperjelas dengan
memberikan gambar seperti dibawahini
4. Menarik Tali Busur (drawing)
Menarik tali busur (drawing), menurut
Damiri, “Gerakan menarik tali sampai menyentuh dagu, bibir dan atau hidung.
Kemudian dilanjutkan dengan menjangkarkan tangan penarik tali di dagu.” Ada
tiga fase gerakan menarik, yaitu pre-draw, primary draw dan secondary draw.
Pre-draw adalah gerakan tarikan awal. Pada saat ini sendi bahu, sendi siku dan
sendi pergelangan tangan telah dikunci. Primary-draw atau tarikan utama adalah
gerakan tarikan dari posisi pre-draw sampai tali menyentuh atau menempel dan
sedikit menekan atau mengetat pada bagian dagu, bibir dan hidung dan berakhir
pada posisi penjangkaran. Secondary-draw atau tarikan kedua adalah gerakan menahan
tarikan pada posisi penjangkaran sampai melepas tali (release).
Didalam buku penataran pelatih program pembinaan cabang olahraga panahan tingkat SD dan SLTP yang dipergunakan untuk menarik adalah: jari, punggung telapak (wirst), dan lengan bawah. Ketiga bagian ini pada posisi lurus kemudian lengan atas selanjutnya bahu dan otot belakang. Kebanyakan pemanah-pemanah pemula hanya menggunakan jari-jari saja, kebanyakan mereka tidak menggunakan otot-otot yang seharusnya dipergunakan seperti yang sudah dijelaskan pada halaman-halaman sebelumnya, di bawah ini adalah gambar menarik busur :
Didalam buku penataran pelatih program pembinaan cabang olahraga panahan tingkat SD dan SLTP yang dipergunakan untuk menarik adalah: jari, punggung telapak (wirst), dan lengan bawah. Ketiga bagian ini pada posisi lurus kemudian lengan atas selanjutnya bahu dan otot belakang. Kebanyakan pemanah-pemanah pemula hanya menggunakan jari-jari saja, kebanyakan mereka tidak menggunakan otot-otot yang seharusnya dipergunakan seperti yang sudah dijelaskan pada halaman-halaman sebelumnya, di bawah ini adalah gambar menarik busur :
5. Menjangkarkan Lengan Penarik
(anchoring)
Menjangkarkan lengan penarik
(anchoring), menurut Damiri, “Gerakan menjangkarkan tangan penarik pada bagian
dagu.” Hal yang harus diperhatikan, yaitu tempat penjangkaran tangan penarik
tali harus tetap sama dan kokoh menempel di bawah dagu, dan harus memungkinkan
terlihatnya bayangan tali pada busur (string alignment). Ada dua jenis
penjangkaran, yaitu penjangkaran di tengah dan penjangkaran di samping. Pada
penjangkaran di tengah, tali menyentuh pada bagian tengah dagu, bibir dan
hidung serta tangan penarik menempel di bawah dagu. Pada penjangkaran di
samping, tali menyentuh pada bagian samping dagu, bibir dan hidung, serta tangan
penarik menempel di bawah dagu.
6. Menahan Sikap Panahan (tighten)
6. Menahan Sikap Panahan (tighten)
Menahan sikap panahan (tighten), menurut
Damiri, adalah: Suatu keadaan menahan sikap panahan beberapa saat, setelah
penjangkaran dan sebelum anak panah dilepas. Pada saat ini otot-otot lengan
penahan busur dan lengan penarik tali harus berkontraksi agar sikap panahan
tidak berubah. Bersamaan dengan itu pemanah melakukan pembidikan. Jadi pada
saat membidik, sikap pemanah harus tetap dipertahankan.
7. Membidik (Aiming)
7. Membidik (Aiming)
Membidik (aiming), menurut Damiri:
“Gerakan mengarahkan atau menempelkan titik alat pembidik (visir) pada tengah
sasaran/titik sasaran.” Pada posisi membidik, posisi badan dari pemanah
diharapkan tidak berubah, kemudian pemanah tidak hanya fokus kepada sasaran
tetapi diutamakan pada teknik, dengan kondisi badan yang relaks fokus akan lebihbaik.
8. Melepas Tali/Panah (release)
Melepas tali/panah (release), menurut
Damiri: “Gerakan melepas tali busur, dengan cara merilekskan jari-jari penarik
tali.” Ada dua cara melepaskan anak panah, yaitu dead release dan active
release. Pada dead release setelah tali lepas, tangan penarik tali tetap
menempel pada dagu seperti sebelum tali lepas. Pada active release, setelah
tali lepas tangan penarik tali bergerak ke belakang menelusuri dagu dan leher
pemanah.
Pelepasan anak panah yang baik diperlukan untuk memberikan kekuatan penuh dari tali terhadap panah dalam setiap melepaskan panah yang diinginkan dan untuk mencegah getaran tali yang tidak diperlukan, yang akan menyebabkan panah berputar. Kesalahan sedikit apapun pada saat melepaskan anak panah, mengakibatkan dampak yang sangat besar terhadap sasaran.
Pelepasan anak panah yang baik diperlukan untuk memberikan kekuatan penuh dari tali terhadap panah dalam setiap melepaskan panah yang diinginkan dan untuk mencegah getaran tali yang tidak diperlukan, yang akan menyebabkan panah berputar. Kesalahan sedikit apapun pada saat melepaskan anak panah, mengakibatkan dampak yang sangat besar terhadap sasaran.
9. Menahan Sikap Panahan (after hold)
Menahan sikap panahan (after hold),
menurut Damiri, “Suatu tindakan untuk mempertahankan sikap panahan sesaat
(beberapa detik) setelah anak panah meninggalkan busur. Tindakan ini
dimaksudkan untuk memudahkan pengontrolan gerak panahan yang dilakukan.”
Di dalam buku penataran pelatih program
pembinaan cabang olahraga panahan tingkat SD dan SLTP after hold adalah Tangan
busur tetap terentang pada posisi semula lurus kearah sasaran dan tetap ditahan
hingga dua detik setelah panah menyentuh permukaan sasaran.
Tehnik bagi pemanah yang menggunakan tangan kanan :
Tehnik bagi pemanah yang menggunakan tangan kiri
:
Tehnik bagi pemanah yang menggunakan tangan kanan :
Tehnik bagi pemanah yang menggunakan tangan kiri
:
0 komentar:
Posting Komentar