Selasa, 17 Maret 2015

Otot yang Berinteraksi Ketika Memanah

Perlu diketahui bahwa otot-otot lengan yang bekerja dalam olahraga panahan terdiri dari tiga bagian yaitu otot lengan bagian atas, otot lengan bagian bawah dan otot–otot tangan. Sedangkan otot-otot yang bekerja dominan adalah otot lengan seperti otot tricep brachii,deltoids dan otot bicep brachii. Otot-otot yang disebutkan, diperkuat oleh Hardianto Wibowo di dalam bukunya seperti dijelaskan sebagai berikut :

A. Otot lengan bagian atas
1. otot-otot ventralis disebut otot bagian atas (fleksi)
2. otot-otot dorsalis atau kedang (ekstensi)
b. m. deltoids
c. m. bicep brachii
d. m. tricep brachii

B. Otot lengan bagian bawah
a. Otot-otot ventralis
b. Otot-otot radialis
c. Otot-otot Dorsalis

C. Otot tangan
1. Otot-otot tenar/ ibu jari/ bagian Lateral
a. M. abduktor pollisis bervis
b. M. opponeus pollisis
c. M. flexor pollisis
d. M. abduktor pillisis

2. Otot-otot hipotenar/ kelingking/ bagian medial
a. m. palmoris brevis
b. m. abductor digiti quinti
c. m. flexor digiti quinti
d. m. opponeus digiti quinti

3. Otot-otot bagaian dalam lengan/ bagian tengah
a. m. lumbrikales
b. m. interossesi dorsalis
c. m. interossesi volaris

Secara sederhana dapat dijabarkan otot-otot tersebut di atas melalui gambar di bawah ini :
Sumber: Achmad Damiri, Anatomi Manusia. (Bandung: FPOK IKIP Bandung,1994.
Sumber: Achmad Damiri, Anatomi Manusia. (Bandung: FPOK IKIP Bandung,1994.

ANALISIS BIOMEKANIK TEKNIK RELEASE DALAM PANAHAN

1. Poros Gerak Dalam Panahan
Teknik memanah yang benar terkait erat dengan segi anatomi dan mekanika gerak. Dengan mekanika gerak, akan memungkinkan terciptanya keajegan (consistency) yang baik.
Mekanika gerak yang terkait dalam olahraga panahan adalah dua poros (axis) gerak. Dua poros gerak tersebut adalah: poros I dan poros II. Poros I (satu) adalah sikap bahu dan sikap lengan penahan busur (bow hand) satu garis lurus. Sedangkan poros II (dua) adalah sikap bahu dan sikap lengan penahan busur (draw hand) satu garis lurus.
2. Hukum Newton
Hukum Newton I sebagaimana dirumuskan oleh Sir Isaac Newton (1642-1772) adalah: “Sebuah benda terus dalam keadaan diam atau terus bergerak dengan kelajuan tetap, kecuali jika ada gaya luar yang memaksa benda tersebut mengubah keadaan.” Hukum I Newton juga menggambarkan sifat benda yang selalu mempertahankan keadaan diam atau keadaan bergeraknya yang dinamakan inersia atau kelembaman. Oleh karena itu, Hukum I Newton dikenal juga dengan sebutan Hukum Kelembaman. Hukum ini mulai diterapkan dari mulai menarik busur, terutama dari sikap set up. Pemanah tidak bisa hanya menggunakan otot bagian belakang saja dalam menarik, tetapi harus menggunakan lengan atas dan tangan penarik dengan baik. Bagaimanapun juga, jika pemanah secara kontinu menarik, berarti melepas posisi holding, dimana kita butuh transfer ketegangan yang memungkinkan dari lengan atas dan tangan penarik ke otot bagian belakang. Oleh karena itu, jika holding tidak tercapai, tidak ada transfer ketegangan yang bisa terjadi. Selama fase transfer, otot punggung secara kontinu menggerakkan scapula kearah tulang belakang, ketika ketegangan dari lengan atas dan tangan penarik telah ditransfer. Hukum inertia hanya diterapkan dari posisi holding. Scapulae bergerak mendekat tulang belakang yang menyebabkan dada membuka dan tidak berlebihan, ini penting supaya anak panah terjadi klik.
Hukum Newton II berbunyi: “Benda akan mengalami percepatan jika ada gaya yang bekerja pada benda tersebut dimana gaya ini sebanding dengan suatu konstanta (massa) dan percepatan benda”. Maksudnya, makin besar percepatan makin besar pula kekuatannya, makin kecil percepatan makin kecil pula kekuatannya. Hukum ini akan menerapkan momentum dari memulai gerakan menarik. Dengan demikian lebih baik menarik yang cepat dan dalam garis lurus kira-kira 2-3 inchi di bawah dagu.
Hukum Newton III berbunyi: “Dua benda yang berinteraksi akan timbul gaya pada masing-masing benda yang arahnya berlawanan arah dan besarnya sama”. Dalam hukum ini dijelaskan mengenai aksi dan reaksi. Dimana pada saat proses release, aksi yang diberikan ialah pada saat otot-otot scapula bekerja menarik tali kebelakang yang menghasilkan suatu reaksi yang disebut proses klicking, sehingga membuat anak panah terlepas dari busur.
3. Prinsip Gaya Horizontal dan Vertikal
Dalam proses release, juga menuntut adanya keseimbangan statis yang harus dipertahankan selama menembak. Keseimbangan yang baik dan sesuai dengan biomekanik, dapat membuat pemanah melakukan teknik yang baik dan membuat sedikit upaya dari otot yang terlibat dalam gerakan tersebut. Posisi tubuh yang tepat akan menghasilkan sedikit keteganang pada tubuh, sehingga sikap holding dan aiming dapat dicapai dalam proses release. Pendistribusian berat badan merupakan komponen yang sangat penting pada pendistribusian gaya vertikal dan horizontal.
Hubungan langsung dan secara proporsional antara gaya vertikal dan horizontal dalam panahan tidak dapat ditunjukkan dengan menggunakan gaya yang tepat. Bagaimanapun juga, dengan postur yang benar dan seimbang, kita bisa lebih kuat mengembangkan gaya yang lebih bermanfaat, sehingga bisa mencapai stabilitas yang lebih baik.
4. Force
Force/gaya yang di gunakan dalam proses release adalah gaya internal (tekan) / internal forces terutama saat scapulae dan sikut pada lengan kanan menarik kebelakang.
Vector/arah gaya terjadi pada saat gerakan sikut lengan kanan melakukan gerakan kebelakang baik pada saat menarik tali busur sampai melepaskan anak panah.
External Forces/tenaga dari luar, Dari awalan sampai proses release, Di luar tubuh, Hambatan udara dan gravitasi juga berpengaruh pada saat melakukan gerakan.
A. Kesimpulan
Dilihat dari karakteristiknya olahraga panahan adalah melepaskan panah melalui lintasan tertentu menuju sasaran pada jarak tertentu. Dalam olahraga panahan atau olahraga lainnya, atlet sangat dituntut untuk menampilkan penampilan terbaiknya. Nampaknya ini bukanlah sesuatu yang mudah bagi atlet yang tidak terlatih, bahkan atlet terlatih pun seringkali mengalami kesulitan. Untuk mengatasi hal ini, bisa dibantu dengan memahami biomekanik.
Analisis biomekanik sangat penting untuk terciptanya gerakan yang efisien, terutama dalam melakukan teknik memanah. Dari berbagai urutan teknik dasar dalam olahraga panahan, teknik release adalah faktor utama dalam penunjang ketepatan anak panah menuju sasaran. Adapun analisa yang bisa didapat secara biomekanik antara lain: poros/axis I dan II, Hukum Newton I, II, dan III, serta forces, mulai dari vertical dan horizontal force, internal dan external force, serta vector atau arah gaya yang bekerja.

SARAN

Setelah mempelajari lebih mendalam makalah tentang analisa biomekanik teknik release dalam olahraga panahan ini diharapkan seluruh insan olahraga mulai dari kalangan akademisi, atlet, pelatih, dan pengurus cabang olahraga mau lebih giat lagi belajar mengenai ilmu biomekanika agar perkembangan ilmu keolahragaan di Indonesia bisa sejalan dengan perkembangan IPTEK sehingga nantinya diharapkan prestasi olahraga Indonesia bisa meningkat.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Untuk bejar ini, referensi dmna ya Coach?

Posting Komentar

S Pink Premium Pointer